Sejak kecil, saya dan Sheila sebenarnya sudah melalui jalan yang sama. Dari SD, SMP, hingga SMA, kami berada di lingkungan yang tidak pernah terlalu jauh. Namun begitu, kami bukanlah teman dekat, apalagi memiliki kisah cinta di masa sekolah. Kami berbeda angkatan dua tahun, sehingga tidak pernah benar-benar dekat ataupun saling mengenal secara personal.
Setelah lulus, kehidupan membawa kami ke arah yang berbeda. Kota, waktu, dan jalan hidup membuat kami seolah semakin jauh. Tak pernah terbayang sebelumnya bahwa suatu hari kami akan dipertemukan kembali, bukan sebagai teman sekolah, tetapi sebagai dua insan yang akan mengikat janji seumur hidup.
Hingga akhirnya, di bulan Maret 2024, datang sebuah titik balik. Dalam hati saya muncul keinginan kuat untuk menikah. Niat itu sederhana—ibadah, bukan sekadar mencari pasangan hidup, tapi mencari teman menuju akhirat. Saat itu, nama Sheila Rachmawaty mulai sering muncul di beranda saya. Entah bagaimana, tapi seolah Allah menuntun pandangan ini kepadanya.
Dengan penuh keyakinan, saya menyampaikan niat kepada ibu. Alhamdulillah, beliau menyambut dengan restu dan doa, “Bismillah, niatnya ibadah. Semoga Allah mudahkan.” Dari situlah langkah kecil itu dimulai. Saya mencari tahu tentang kehidupan Sheila, bertanya kepada saudara dan teman-temannya. Alhamdulillah, kabar yang saya dapat penuh kebaikan.
Tak ingin berlama-lama, saya memberanikan diri untuk datang langsung ke rumahnya. Di sana saya bertemu dengan ayah dan ibunya, memperkenalkan diri dengan niat yang jelas—melamar dan menikahi Sheila. Alhamdulillah, sambutan keluarganya hangat. Dari situ, hati saya semakin mantap.
Dengan izin Allah, kami resmi bertunangan pada 1 September 2024. Lalu, kami pun berencana untuk melangkah ke jenjang pernikahan pada tanggal 5 Oktober 2025.
Bismillah, kami berdoa semoga Allah senantiasa menjaga niat ini, memudahkan setiap langkah kami dalam bahtera rumah tangga kelak, melimpahkan kesabaran yang luas, rizki yang berkah, serta menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidup kami. Semoga Allah menyatukan kami hingga ke jannah tertinggi, Firdaus-Nya, menjadi pasangan dunia dan akhirat.
Aamiin ya Allah ya Rabbal Alamiin